BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mutu
pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya siswa, pengelola
sekolah, lingkungan,kualitas pengajaran, kurikulum dan sebagainya (Suhartoyo,
2005). Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan peningkatan kualitas
pembelajaran dan sistem evaluasi yang baik. Keduanya saling berkaitan sistem
pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik,
selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menentukan
strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik
(Mardapi, 2003).
Sehubungan
dengan itu, maka di dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang tidak hanya
mengajar dengan baik, namun mampu melakukan evaluasi dengan baik. Kegiatan
evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu lebih dioptimalkan.
Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar, namun perlu
penilaian terhadap input, output dan kualitas proses pembelajaran itu sendiri.
Teknik
non tes biasanya dilakukan dengan pengisian angket (kuesioner), observasi,
skala sikap dan portofolio. Pada evaluasi penilaian hasil belajar, teknik ini biasanya digunakan untuk mengukur
pada ranah afektif dan psikomotorik, sedangkan teknik tes digunakan untuk
mengukur pada ranah kognitif.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian instrumen Non-tes?
2.
Menjelaskan jenis-jenis instrumen non tes : Angket,
rekaman observasi, skala sikap, dan portofolio.
C.
Tujuan
Dengan
pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat memahami dan mengetahui secara
jelas tentang tehnik evaluasi yang meliputi Angket, rekaman observasi, skala
sikap, dan portofolio
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Instrumen Non Tes
Instrumen
non tes berarti tehnik penilaian dengan tidak menggunakan tes. Tehnik penilaian
ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap,
tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat hidup dan lain-lain. Yang
berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu
maupun secara kelompok.
Jenis-jenis
instrumen non tes di antaranya adalah angket (kuesioner), observasi, skala
sikap, dan portofolio. Keberhasilan siswa dalam proses belajar-mengajar tidak
dapat diukur dengan alat tes saja. Sebab masih banyak aspek-aspek kemampuan
siswa yang sulit diukur secara kuantitatif dan mencakup objektifitas misalnya
aspek efektif psikomotor.
B.
Jenis-Jenis
Instrumen Non Tes
a.
Angket
Angket
merupakan alat untuk mengumpulkan dan mencatat data, informasi, pendapat, dan
paham dalam hubungan kausal. Pada dasarnya angket adalah sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Pada
umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran
terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik
sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar
mereka.
Angket
adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Pembagiannya
dibedakan menjadi dua, yaitu pembagian kuesioner berdasarkan siapa yang
menjawab, dan pembagian berdasarkan cara menjawab. Ditinjau dari responden yang
menjawab, maka angket dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Angket Langsung. Disebut angket
langsung apabila angket dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan
dimintai jawaban tentang dirinya.
b. Angket Tidak Langsung. Angket
diisi oleh orang yang bukan dimintai keterangan tentang dirinya. Berikut ini
merupakan langkah-langkah menyusun angket.
1. Merumuskan tujuan
2. Merumuskan kegiatan
3. Menyusun langkah-langkah
4. Menyusun kisi-kisi
5. Menyusun panduan angket
6. Menyusun alat penilaian
Contoh : ANGKET MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran :……………
Kelas/ Semester :……………
Hari/tanggal
: ……………
Petunjuk :
- Pada angket ini terdapat 5 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenaranya.
- Berilah jawaban yang benar sesuai dengan pilihanmu.
- Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.
- Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. Terima kasih.
Keterangan pilihan jawaban:
1. = sangat tidak setuju
2. = tidak setuju
3. = ragu-ragu
4. = setuju
5. = sangat setuju
NO
|
Pertanyaan
|
Pilihan Jawaban
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||||
1.
|
Saya
merasa bahwa pembelajaran ini memberikan banyak kepuasan kepada saya
|
|||||||||
2.
|
Dalam
pembelajaran ini, saya mencoba menentukan standar keberhasilan yang sempurna
|
|||||||||
3.
|
Saya
berpendapat bahwa nilai dan penghargaan lain yang saya terima adalah adil
jika dibandingkan dengan yang diterima oleh siswa lain
|
|||||||||
4.
|
Siswa di
dalam pembelajaran ini tampak rasa ingin tahunya terhadap materi pelajaran
|
|||||||||
5.
|
Saya
senang aktif dalam pembelajaran ini
|
|||||||||
b.
Observasi
Observasi
adalah suatu tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti serta pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
dijadikan objek pengamatan
Observasi
sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkahlaku individu atau
proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Observasi yang dapat
menilai atau mengukur hasil belajar adalah tingkah laku para siswa ketika guru
sedang mengajar.
Observasi atau pengamatan dapat dilakukan dalam
berbagai cara. Berdasarkan cara dan tujuan, observasi dapat dibedakan menjadi 3
yaitu:
1. Observasi partisipatif dan
nonpartisipatif
Observasi partisipatif adalah yaitu
observasi yang dilakuakan oleh pengamat diamna pengamat sendiri memasuki atau
mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati. Sedangkan observasi
nonpartisipatif, observasi tidak mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan
oleh objeknya. Atau evaluator berada “diluar garis” seolah-olah sebagai
penonton belaka.
Contoh observasi partisipatif :
Misalnya guru mengamati setiap anak. Kalau observasi nonpartisipatif, guru
hanya sebagai pengamat, dan tidak ikut bermain.
2. Observasi sistematis dan observasi
nonsitematis
Observasi sistematis adalah
observasi yang sebelum dilakukan, observer sudah mengatur sruktur yang berisi
kategori atau kriteria, masalah yang akan diamati Sedangkan observasi
nonsistematis yaitu apabila dalam pengamatan tidak terdapat stuktur ketegori
yang akan diamati.
Contoh observasi sistematis misalnya
guru yang sedang mengamati anak-anak menanam bunga. Disini sebelum guru
melaksanakan observasi sudah membuat kategori-kategori yang akan diamati,
misalnya tentang: kerajinan, kesiapan, kedisiplinan, ketangkasan, kerjasama dan
kebersihan. Kemudian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid
dalam menanam bunga. Kalau observasi nonsistematis maka guru tidak membuat
kategori-kategori diatas, tetapi langsung mengamati anak yang sedang menanam
bunga.
3. Observasi
Eksperimental
Observasi
eksperimental adalah observasi yang dilakukan secara nonpartisipatif tetapi
sistematis. Tujuannya untuk mengetahui atau melihat perubahan, gejala-gejala
sebagai akibat dari situasi yang sengaja diadakan.
Sebagai alat
evaluasi , observasi digunakan untuk:
1. Menilai minat,
sikap dan nilai yang terkandung dalam diri siswa.
2. Melihat proses
kegiatan yang dilakukan oleh siswa maupun kelompok.
3. Suatu tes essay
/ obyektif tidak dapat menunjukan seberapa kemampuan siswa dapat menjelaskan
pendapatnya secara lisan, dalam bekerja kelompok dan juga kemampuan siswa dalam
mengumpulkan data
Langkah-langkah
Pengembangan Observasi
1. Merumuskan tujuan
2. Merumuskan kegiatan
3. Menyusun langkah-langkah
4. Menyusun kisi-kisi
5. Menyusun panduan observasi
6. Menyusun alat penilaian
c.
Skala Sikap
Tes skala
sikap adalah perasaan suka atau tidak suka atau kecenderungan seseorang dalam
merespon sesuatu atau objek. Seperti : sikap terhadap materi pelajaran, guru,
proses pembelajaran, norma-norma tertentu dan sebagainya.
Penilaian
tes skala sikap atas 3 komponen berikut :
a)
Komponen
afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang terhadap objek.
b)
Komponen
kongnisi adalah kepercayaan atau keyakinan yang menjadi pegangan seseorang.
c)
Komponen
konasi adalah kecenderunan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara
tertentu terhadap sesuatu objek.
Contoh soalnya sebagai berikut :
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
1.
2.
3.
4.
|
Mau menerima pendapat orang lain meupakan ciri bertoleransi
Untuk mewujudkan cita-cita harus memaksakan kehendak
Saya suka menerima pendapat orang lain.
Bekerja sama dengan orang yang berbeda suku harus
dihindarkan
Saya memilih teman disekolah saja dan mengutamakan
yang pintar saja.
|
Keterangan : SS =
sangat setuju
S
= setuju
TS = tidak setuju
STS = sangat tidak setuju
d.
Portofolio
Pengertian Portofolio, Secara etimologi, portofolio
berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan
dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang
dilakukannnya (Erman S. A., 2003 dalam Nahadi dan Cartono, 2007). Secara umum
portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang, kelompok, lembaga, organisasi,
perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan
suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Portofolio
dapat digunakan untuk menggambarkan mutu kinerja siswa yang ingin di evaluasi.
Dibidang pendidikan portofolio juga banyak digunakan untuk tujuan pengumpulan
data kinerja siswa. Secara definitif, fortofolio menurut Johnson dan Johnson
(2002) dapat diartikan sebagai pengumpulan data secara terorganisasi yang
dilakukan dalam periode waktu tertentu atas siswa atau perkembangan program
kelompok mahasiswa, pencapaian keterampilan atau sikap.
Portofolio
dapat berupa sekumpulan file yang terdiri atas topik pilihan tugas atau
pekerjaan yang telah dan akan diselesaikan siswa dalam satu semester, satu
tahun atau sejak masuk sampai selesai menjadi siswa atau mahasiswa, tergantung
tujuan penggunaan portofolio tersebut. Alat ini juga dapat menggambarkan
kinerja siswa dalam satu atau beberapa mata peajaran atau bahkan semua mata
pelajaran yang telah dicapainya. Dilihat dari siapa sasarannya, portofolio
dapat bervariasi misalnya untuk satu orang siswa maupun satu group siswa untuk
satu orang portofolio. Di samping itu, portofolio dapat juga disimpan dalam map
guru, dalam note book, kotak atau dalam CD.
Apa
isi fortofolio? Pada prinsipnya, portofolio juga dapat berisi bermacam-macam
informasi, misalnya untuk keperluan menyimpan data sekolah, maka dapat berisi
semua mata pelajaran, atau bahkan semua nilai rapor siswa selama belajar
disekolah tersebut.
Mengapa portofolio sampai sekarang masih banyak digunakan, diantara jawabannya dapat dilihat sebagai berikut :
Mengapa portofolio sampai sekarang masih banyak digunakan, diantara jawabannya dapat dilihat sebagai berikut :
1.
Portofolio
dapat memberikan kesempatan siswa untuk dapat mengarahkan potensi belajar
mereka sesuai dengan kemampuan
2.
Menentukan
tingkat pencapaian hasil belajar
3.
Mengetahui
perkembangan usaha belajar siswa
4.
Portofolio
dapat digunakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas kurikulum dan instruksional
Kegunaan
portofolio sebenarnya masih banyak sekali sehingga para guru atau para
administrator dapat mengembangkannya sesuai dengan bidang keahlian dan tujuan
mereka.
Langkah-langkah
menyusun instrumen non-tes portofolio
1. Menetapkan tujuan portofolio
2. Menetapkan prosedur pengembangan
portofolio
3. Melakukan tugas dan menyusun
portofolio
4. Merangkum dan melaporkan
5. Mengadakan proses evaluasi
Contoh Portofolio
Nama : …………………… Kelas/No. : ............. / ........... |
||
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
7.
Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
|
7.2 Mengidentifikasi
pentingnya keanekaragaman mahluk hidup dalam pelestarian ekosistem.
|
·
Membuat tulisan (Majalah dinding, “leaflet”,
artikel) beserta foto/gambarnya, memperkenalkan jenis, bentuk, dan manfaat
tumbuhan/hewan langka yang dilindungi.
·
Mendeskripsikan usahausaha yang dapat dilakukan
manusia untuk pelestarian keanekaragaman hayati
|
Tugas Portofolio:
1. Menulis sebuah artikel yang
berkaitan dengan sains. Misalnya, membuat artikel singkat mengenai
jenis-jenis tumbuhan dan hewan langka yang dilindungi, dengan melengkapkan
bentuk/ciri khusus dan manfaat tiap jenis tumbuhan atau hewan langka ini.
Tuliskan pula cara atau langkah perlindungan dan pelestarian yang dilakukan
pemerintah terhadap hewan dan tumbuhan langka.
2. Buat laporan untuk kegiatan ini beserta:
·
Bukti referensi (copy,
printed/repro)
·
Jadwal pelaksanaan kegiatan
pengumpulan
·
Data pengumpulan etiket (hari,
tanggal, tempat pengambilan, dan sebagainya)
·
Lain-lain yang dianggap penting
untuk disertakan sebagai bukti/informasi.
3. Laporan dikumpulkan paling lambat minggu ke-4 bulan April 2008.
|
Jadwal kegiatan pelaksanaan
penyusunan portofolio: (disusun bersama oleh
guru dan kelompok siswa untuk: (1) memonitor pelaksanaan kegiatan; (2)
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan)
|
||||||||
No
|
Kegiatan
|
Maret (minggu ke)
|
April (minggu ke)
|
Keterangan
|
||||
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
Mendapat tugas
|
X
|
||||||
2
|
Merencanakan kegiatan
|
X
|
||||||
3
|
Monitoring ke 1
|
X
|
Melaporkan hasil pengumpulan
tahap pertama.
|
|||||
4
|
Monitoring ke 2
|
X
|
Melaporkan hasil pengumpulan
tahap pertama.
|
|||||
5
|
Pengecekan kelengkapan data dan
bukti
|
X
|
||||||
6
|
Penyusunan laporan
|
x
|
||||||
7
|
Penjilidan laporan
|
x
|
||||||
8
|
Penyerahan laporan
|
x
|
Penilaian:
Nama
siswa :
………………… Kelas/No. :
…………. / …………
Tanggal :
…………………
No.
|
Aspek yang Dinilai
|
Portofolio ke
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1.
|
Latar Belakang Masalah/ pendahuluan
|
|||
2.
|
Kajian Pustaka
|
|||
3.
|
Ketajaman pembahasan/ analisis
|
|||
4.
|
Penyimpulan/penutup
|
|||
5.
|
Tata tulis dan bahasa
|
|||
Skor Total
|
Keterangan: *) Skor maksimum
untuk tiap aspek yang dinilai adalah:
1.
Latar belakang masalah, skor
maksimum 10, dengan rincian:
·
Dirumuskan dalam kalimat-kalimat yang
runtut/redaksinya benar (2,5)
·
Menunjukkan pentingnya
masalah (7,5)
2.
Pengkajian pustaka, skor maksimum
15, dengan rincian:
·
Isi relevan dengan permasalahan
yang ada (5)
·
Dipungut/diambil dari sumber yang
benar/dibenarkan (5)
·
Dirumuskan dalam kalimat-kalimat
yang runtut (2)
·
Cara penulisannya benar (3)
3.
Pembahasan, skor maksimum 25,
dengan rincian:
·
Mampu menafsirkan / menganalisis
data yang ada (10)
·
Menghubungkan antara data dengan
pustaka sebagai referensi (10)
·
relevan dengan tujuan (5)
4.
Rumusan simpulan, skor maksimum
10, dengan rincian:
·
Relevan dengan
permasalahan/tujuan (2,5)
·
Relevan dengan data dan
pembahasannya (7,5)
5.
Tata tulis dan Bahasa
·
Tata tulis benar (15)
·
Bahasa menggunakan bahasa Indonesia Baku (10)
(Total
skor (maksimum) 90)
Nama :
Kelas :
|
Guru :
Tanggal :
|
Isi dari portofolio :
Kompetensi yang berkembang :
Komentar
Guru :
|
Tanda tangan guru
|
Lembar Penilaian Diri
Nama :
Kelas :
|
Mata Pelajaran :
Tanggal :
|
Sejauh ini saya belajar
banyak tentang :
|
|
Saya ingin tahu lebih banyak
tentang :
|
|
Besok saya akan belajar :
|
|
Saya senang belajar dengan
cara :
|
|
Saya sulit memahami :
|
|
Di kelas saya termasuk :
|
|
Mengetahui Orang
Tua/Wali Tanda
tangan dan nama siswa
.................................................. ..................................................
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teknik evaluasi non-tes
berarti melaksanakan penilaian dengan tidak mengunakan tes. Teknik evaluasi ini
umumnya untuk menilai keperibadian anak secara menyeluruh meliputi sikap,
tingkah laku, sifat, sikap social, ucapan, riwayat hidup dan lain-lain yang
berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidkan baik individual maupun
secara kelompok. Jenis-jenis instrumen non tes di antaranya adalah angket
(kuesioner), rekaman observasi, skala sikap, dan portofolio.
B.
Saran
Penyusunan makalah ini
jauh dari sempurna walaupun telah dikerjakan dengan penuh kesungguhan dan
ketelitian. Mengingat keterbatasan penulisan serta sifat manusia yang fitrahnya
lupa dan salah, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya keritikan dan saran
dari berbagai pihak untuk perbaikan demi kemajuan bersama
DAFTAR PUSTAKA
Uno, Hamza B. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
Nofijanti, Lilik. Baihaqi, M. dkk. 2008. Evaluasi
Pembelajaran paket. Suraba : lapis PGMI.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Perangkat
Penilaian Kurikulum Satuan Pendidikan KTSP SMA.
Bahan materi Bimbingan Konseling Instrumen Non Tes
BalasHapusTERIMAKASIH TELAH MEMBANTU :)
BalasHapussangat suka dan dapat membantu dalam penilaian non tes... karna bagi seorang guru harus mampu mengali dan mengembangkan instrumen tes dan non-tes !!!
BalasHapus